1. Pengertian
A. Pengertian
Bimbingan
Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang
terus-menerus dan sistematis dari pembimbing kepada terbimbing agar tercapai pemahaman
diri, penerimaan diri, penghargaan diri dan perwujudan diri dalam mencapai
tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan (Eddy
Hendrarno, 1997).
Bimbingan merupakan proses bantuan yang diberikan
oleh seorang konselor kepada klien baik secara individu ataupun kelompok sesuai
dengan kebutuhan klien (Agus Priyanto, 2009)
B. Pengertian
Konseling
Konseling adalah
suatu usaha yang tidak dapat dilepaskan dari usaha pendidikan yang lain (Eddy
Hendrarno, 1997).
Konseling
merupakan suatu proses bantuan pemecahan masalah klien agar dapat menyesuaikan
dirinya secara efektif dengan dirinya sendiri dan dengan lingkungannya, yang
dilakukan oleh seorang konselor kepada klien secara bersama-sama, dimana klien
mengambil keputusan atas masalahnya sendiri baik kehidupan di masa sekarang
maupun yang akan datang (Agus Priyanto, 2009).
2. Tujuan
A. Tujuan
Bimbingan
a.
Tujuan bimbingan bagi murid
(1)
Agar murid mengenal dan memahami dirinya
sendiri termasuk kekuatan dan kelemahannya.
(2)
Agar murid dapat mengenal dan memahami
lingkungannya baik lingkungan sekolah maupun diluar sekolah.
(3)
Membantu murid agar dapat mengembangkan
diri sesuai dengan kecakapan, minat dan keprinadian.
(4)
Membantu murid agar dapat memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi.
(5)
Membantu mengembangkan nilai dan sikap
serta perasaan sesuai dengan penerimaan diri.
(6)
Membantu murid agar dapat mengembangkan
motif intrinsik dalam bekerja sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal
(7)
Membantu murid untuk memilih jurusan,
melanjutka studi dan menempatkan murid dalam kelompok yang sesuai dengan
keadaan dirinya.
(8)
Membantu proses sosialisasi dan
sensitivitas kepada orang lain, sehingga dapat menyesuaikan diri secara
optimal.
b.
Tujuan bimbingan bagi guru dan sekolah
(1)
Membantu guru dalam memahami perbedaan
individu sehingga guru dapat menyesuaikan diri dalam mengajar sesuai dengan
keunikan individu tersebut.
(2)
Membantu guru dalam menemukan
kebutuhan-kebutuhan para muridnya.
(3)
Membantu guru dalam mengenal pentingnya
keterlibatan diri dalam keseluruhan program pendidikan.
(4)
Membantu para guru agar terdorong untuk
menggunakan teknik-teknik bimbingan.
(5)
Menyusun dan menyesuaikan data tentang
siswa yang bermacam-macam.
(6)
Menyelidiki latar balakang siswa.
(7)
Menyelenggarakan program testing, baik
intuk keperluan seleksi maupun penempatan.
(8)
Membantu menyelenggarakan kegiatan
penataran bagi para guru dan personil sekolah lainnya yang berhubungan dengan
kegiatan bimbingan.
(9)
Sebagai penegak antara sekolah dan
masyarakat.
(10)
Mengadakan penelitian terhadap murid
yang telah lulus dari sekolah.
c.
Tujuan bimbingan bagi orang tua
(1)
Membantu orang tua dalam menghadapi
masalah hubungan dengan murid-murid
(2)
Agar orang tua memehami
kebutuhan-kebutuhan anak
(3)
Agar orang tua dapat membantu memecahkan
masalah yang sesuai dengan prinsip-prinsip bimbingan
(4)
Agar orang tua mengetahui program
pendidikan yang ditempuh oleh putra putrinya
(5)
Agar orang tua mempunyai dorongan untuk
kerja sama dalam membimbing putra putrinya (Eddy Hendrarno, 1997)
B. Tujuan
konseling
a. Agar
para siswa memperoleh perubahan tingkah laku dalam berhubungan dengan orang
lain, situasi keluarga, prestasi akademik sehingga para siswa menjadi lebih
self actualited dan lebih produktif
b. Agar
perkembangan mental murid (individu) dapat berlangsung secara sehat tanpa
mengalami gangguan yang berarti sehingga dapat terbentuk kepribadian yang sehat
pula
c. Agar
para murid dapat memecahkan masalah yang dihadapi dengan kemampuan sendiri
d. Agar
murid mampu memahami potensi, bakat dan minat serta percakapan sehingga dapat
membuat keputusan dan menentukan program studi, bidang pekerjaan sesuai dengan
keadaan dirinya
e. Agar
murid mempunyai keefektifan personal atau pribadi yang efektif, artinya pribadi
yang sanggup memperhitungkan diri, waktu dan tenaganya dan bersedia memikul
resiko-resiko ekonomis, psikologis dan fisik, ia mempunyai kompetensi untuk
mengenal, mendefinisikan dan memecahkan masalah (Eddy Hendrarno, 1997)
3. Perbandingan antara bimbingan dan
konseling
No
|
Aspek
|
Bimbingan
|
Konseling
|
1
|
Ruang
lingkup
|
Bagian
dari program pendidikan. Mencakup usaha – usaha yang bersifat prefentif,
korektif, kuratif, maupun preservative.
|
Salah
satu teknik layanan bimbingan. Menekankan pada usaha yang bersifat kuratif. (Ruang
lingkup konseling lebih sempit dari pada bimbingan)
|
2
|
Masalah
|
Menangani
hal – hal yang non-emosional
|
Menitikberatkan
masalah emosional
|
3
|
Tujuan
|
Lebih
mengutamakan pencegahan agar murid terhindar dari kesulitan
|
Menekankan
pada bantuan pemecahan agar murid mampu mengatasi kesulitan yang dihadapi
|
4
|
Cara
layanan
|
Memberikan
layanan secara kelompok meskipun kadang – kadang dapat juga secara individual
|
Memberikan
layanan kepada murid secara individual dan juga kadang – kadang secara
kelompok
|
5
|
Fungsi
|
Pada
pokoknya mempunyai 3 fungsi, yaitu fungsi menyalurkan (distributif), fungsi
menyesuaikan (adjustif), fungsi mengadaptasi (adaptif)
|
Disamping
mempunyai 3 fungsi seperti pada fungsi bimbingan, juga menekankan pada
pengatasan terhadap masalah – masalah yang dihadapi siswa
|
6
|
Peranan
|
Membantu
pencapaian program dan tujuan pendidikan
|
Membantu
berlangsungnya perkembangan pribadi murid secara sehat
|
7
|
Petugas
|
Petugas
yang melaksanakan bimbingan relatif lebih mudah didapatkan, karena dapat
mempergunakan tenaga guru yang telah mendapat tambahan pengetahuan mengenai
dasar-dasar praktis bimbingan sekolah
|
Memerlukan
persyaratan khusus baik secara formil maupun materiil, yaitu sarjana dari
Bimbingan dan Penyuluhan, dan Psikolog.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar