Jumat, 11 November 2011

Bimbingan dan Konseling


1.      Pengertian
A. Pengertian Bimbingan
Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus-menerus dan sistematis dari pembimbing kepada terbimbing agar tercapai pemahaman diri, penerimaan diri, penghargaan diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan (Eddy Hendrarno, 1997).
Bimbingan merupakan proses bantuan yang diberikan oleh seorang konselor kepada klien baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan kebutuhan klien (Agus Priyanto, 2009)

B.  Pengertian Konseling
Konseling adalah suatu usaha yang tidak dapat dilepaskan dari usaha pendidikan yang lain (Eddy Hendrarno, 1997).
Konseling merupakan suatu proses bantuan pemecahan masalah klien agar dapat menyesuaikan dirinya secara efektif dengan dirinya sendiri dan dengan lingkungannya, yang dilakukan oleh seorang konselor kepada klien secara bersama-sama, dimana klien mengambil keputusan atas masalahnya sendiri baik kehidupan di masa sekarang maupun yang akan datang (Agus Priyanto, 2009).

2.      Tujuan
A. Tujuan Bimbingan
a.    Tujuan bimbingan bagi murid
(1)   Agar murid mengenal dan memahami dirinya sendiri termasuk kekuatan dan kelemahannya.
(2)   Agar murid dapat mengenal dan memahami lingkungannya baik lingkungan sekolah maupun diluar sekolah.
(3)   Membantu murid agar dapat mengembangkan diri sesuai dengan kecakapan, minat dan keprinadian.
(4)   Membantu murid agar dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
(5)   Membantu mengembangkan nilai dan sikap serta perasaan sesuai dengan penerimaan diri.
(6)   Membantu murid agar dapat mengembangkan motif intrinsik dalam bekerja sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal
(7)   Membantu murid untuk memilih jurusan, melanjutka studi dan menempatkan murid dalam kelompok yang sesuai dengan keadaan dirinya.
(8)   Membantu proses sosialisasi dan sensitivitas kepada orang lain, sehingga dapat menyesuaikan diri secara optimal.
b.         Tujuan bimbingan bagi guru dan sekolah
(1)   Membantu guru dalam memahami perbedaan individu sehingga guru dapat menyesuaikan diri dalam mengajar sesuai dengan keunikan individu tersebut.
(2)   Membantu guru dalam menemukan kebutuhan-kebutuhan para muridnya.
(3)   Membantu guru dalam mengenal pentingnya keterlibatan diri dalam keseluruhan program pendidikan.
(4)   Membantu para guru agar terdorong untuk menggunakan teknik-teknik bimbingan.
(5)   Menyusun dan menyesuaikan data tentang siswa yang bermacam-macam.
(6)   Menyelidiki latar balakang siswa.
(7)   Menyelenggarakan program testing, baik intuk keperluan seleksi maupun penempatan.
(8)   Membantu menyelenggarakan kegiatan penataran bagi para guru dan personil sekolah lainnya yang berhubungan dengan kegiatan bimbingan.
(9)   Sebagai penegak antara sekolah dan masyarakat.
(10)  Mengadakan penelitian terhadap murid yang telah lulus dari sekolah.
c.    Tujuan bimbingan bagi orang tua
(1)   Membantu orang tua dalam menghadapi masalah hubungan dengan murid-murid
(2)   Agar orang tua memehami kebutuhan-kebutuhan anak
(3)   Agar orang tua dapat membantu memecahkan masalah yang sesuai dengan prinsip-prinsip bimbingan
(4)   Agar orang tua mengetahui program pendidikan yang ditempuh oleh putra putrinya
(5)   Agar orang tua mempunyai dorongan untuk kerja sama dalam membimbing putra putrinya (Eddy Hendrarno, 1997)

B.  Tujuan konseling
a.    Agar para siswa memperoleh perubahan tingkah laku dalam berhubungan dengan orang lain, situasi keluarga, prestasi akademik sehingga para siswa menjadi lebih self actualited dan lebih produktif
b.   Agar perkembangan mental murid (individu) dapat berlangsung secara sehat tanpa mengalami gangguan yang berarti sehingga dapat terbentuk kepribadian yang sehat pula
c.    Agar para murid dapat memecahkan masalah yang dihadapi dengan kemampuan sendiri
d.   Agar murid mampu memahami potensi, bakat dan minat serta percakapan sehingga dapat membuat keputusan dan menentukan program studi, bidang pekerjaan sesuai dengan keadaan dirinya
e.    Agar murid mempunyai keefektifan personal atau pribadi yang efektif, artinya pribadi yang sanggup memperhitungkan diri, waktu dan tenaganya dan bersedia memikul resiko-resiko ekonomis, psikologis dan fisik, ia mempunyai kompetensi untuk mengenal, mendefinisikan dan memecahkan masalah (Eddy Hendrarno, 1997)

3.      Perbandingan antara bimbingan dan konseling
No
Aspek
Bimbingan
Konseling
1
Ruang lingkup
Bagian dari program pendidikan. Mencakup usaha – usaha yang bersifat prefentif, korektif, kuratif, maupun preservative.
Salah satu teknik layanan bimbingan. Menekankan pada usaha yang bersifat kuratif. (Ruang lingkup konseling lebih sempit dari pada bimbingan)
2
Masalah
Menangani hal – hal yang non-emosional
Menitikberatkan masalah emosional
3
Tujuan
Lebih mengutamakan pencegahan agar murid terhindar dari kesulitan
Menekankan pada bantuan pemecahan agar murid mampu mengatasi kesulitan yang dihadapi
4
Cara layanan
Memberikan layanan secara kelompok meskipun kadang – kadang dapat juga secara individual
Memberikan layanan kepada murid secara individual dan juga kadang – kadang secara kelompok
5
Fungsi
Pada pokoknya mempunyai 3 fungsi, yaitu fungsi menyalurkan (distributif), fungsi menyesuaikan (adjustif), fungsi mengadaptasi (adaptif)
Disamping mempunyai 3 fungsi seperti pada fungsi bimbingan, juga menekankan pada pengatasan terhadap masalah – masalah yang dihadapi siswa
6
Peranan
Membantu pencapaian program dan tujuan pendidikan
Membantu berlangsungnya perkembangan pribadi murid secara sehat
7
Petugas
Petugas yang melaksanakan bimbingan relatif lebih mudah didapatkan, karena dapat mempergunakan tenaga guru yang telah mendapat tambahan pengetahuan mengenai dasar-dasar praktis bimbingan sekolah
Memerlukan persyaratan khusus baik secara formil maupun materiil, yaitu sarjana dari Bimbingan dan Penyuluhan, dan Psikolog.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar