Jumat, 02 Agustus 2019

“Empower Parents, Enable Breastfeeding”, Berdayakan Orang Tua, Untuk Bisa Menyusui.

Breastfeeding week 2019
Ayah, Ibu, Keberhasilan menyusui ditangan kalian!

      Menyusui, kata yang sangaaat sering kita dengar. Memang mudah diucapkan, tapi tidak semua ibu mudah dan mampu melakukannya. Itulah mengapa, menyusui dijanjikan akan diberikan pahala yang besar oleh Tuhan.
Menyusui merupakan hal kecil namun dipengaruhi banyak faktor. Baik dari dalam diri ibu sendiri maupun dari luar diri. Peran orang – orang terdekat, apalagi suami, sangatlah dibutuhkan oleh ibu menyusui. Karena keberhasilan menyusui tidak hanya ditangan ibu, tapi juga ditangan orang – orang terdekat ibu dan bayi.
      
      Apakah semua bisa membayangkan repotnya menjadi ibu? Setelah melewati fase kehamilan dan persalinan yang juga amat sangat berat, ibu dituntut untuk memasuki dunia baru dengan banyak kebutuhannya. Kebutuhan akan kekuatan diri dalam masa penyembuhan bekas persalinan (entah itu proses persalinan normal maupun SC), kekuatan untuk merawat bayi yang baru saja hadir dalam kehidupan ibu, kekuatan untuk tetap melaksanakan tugas – tugas sebagai istri dan ibu dari anak-anak yang lain, dan kekuatan – kekuatan lainnya yang harus ibu miliki.
Tapi sayangnya tidak semua orang – orang terdekat ibu memahami kebutuhan—kebutuhan ibu tersebut. Beberapa ibu hingga harus mengalami postpartum blues, dan keadaan ini akan membuat semakin jauhnya keberhasilan menyusui.

      Peran suami, sebagai orang terdekat ibu, sangaat dibutuhkan. Tak hanya kebutuhan materiil yang wajib diberikan oleh suami, namun kebutuhan akan perlindungan dan curahan kasih sayang amat sangat dibutuhkan. Dibutuhkan kepekaan suami akan kebutuhan ibu kapanpun dan dimanapun.
  • Bisa dengan menawarkan bantuan kepada ibu untuk mengerjakan tugas rumah
  • Menawarkan makanan yang diinginkan oleh ibu
  • Membantu ibu merawat si bayi
  • Memeluk istri yang sedang menyusui
  • Membisikkan kata – kata sayang sebagai penyemangat
  • Juga bisa hanya membelai kepala ibu,

      menurut saya hal –hal sepertini adalah hal yang bisa dilakukan tanpa modal tapi membawa banyak energy positif  untuk ibu menyusui. Hal ini akan membuat Ibu menjadi rileks, tenang, bahagia, sehingga produksi ASI semakin lancar.


Kemudahan Informasi Di Era Digitalisasi

    Sebagai Insan yang hidup di era serba digital,kapan pun dan dimanapun kita dapat mengakses informasi hanya dengan sentuhan jari dari gadget di tangan kita. Kemudahan akan informasi sangat terbuka lebar. Sebagai seorang suami juga sangat mudah untuk mengakses info tentang menyusui. Banyak web, blog, maupun akun instagram yang memberikan info – info pengalaman tentang menyusui, bahkan ada beberapa akun IG yg pemiliknya adalah bapak-bapak yang konsen sekali dalam dunia per-ASI-an. Bagi para suami yang malu bertanya untuk sekedar mencari informasi, bisa mencari info dari akun tersebut, mungkin dengan sesame gender akan membuat para suami tidak malu dan ragu untuk bertanya. Semua kembali lagi, demi mendukung keberhasilan proses menyusui.

     Untuk para ibu menyusui, bisa mengakses informasi tentang menyusui dari berbagai sumber. Sudah mulai banyak konselor menyusui yang bisa dihubungi melalui chat WA atau pun media social lainnya. Beberapa akun di instagram yang dimiliki oleh ibu – ibu menyusi juga memberikan banyak pengalaman menyusui mereka, bagaimana cara meningkatkan produksi ASI, bagaimana cara menjaga proses menyusui untuk ibu bekerja, cara untuk managemen ASI, dan banyak info lainnya.

      Pasangan harus bekerja sama, dan memiliki tekad kuat untuk memberikan yang terbaik untuk bayi, demi generasi yang lebih baik. Banyak godaan dari luar yang mungkin akan menggoyangkan semangat dan tekad ibu untuk berhasil menyusi, mulai dari keluarga besar, missal orang tua ataupun mertua yang masih menerapkan cara – cara lama dalam memberikan asupan untuk bayi. Namun jika pasangan sudah memiliki banyak bekal pengetahuan, akan memperkuat semangat sehingga tidak mudah tergoda untuk berhenti menyusui bayi.


Menyiapkan Pasangan Yang Pro ASI

      Bagi yang masih menjadi calon Ibu, hal yang tak kalah penting yaitu menyusun rencana kedepan bersama pasangan. Kita harus mulai mengedukasi pasangan dan keluarga untuk mendukung ibu memberikan ASI penuh untuk bayi nya kelak. Pemberian edukasi secara rutin, perlahan namun pasti. Berikan pandangan – pandangan positif tentang manfaat ASI untuk bayi dan ibu. 

Buat para suami dapat mengerti akan kebutuhan ibu menyusui. Jika diperlukan, rincikan apa - apa saja yang ibu butuhkan selama menyusi, berapa biayanya, apa saja manfaatnya. Berikan rincian pula tentang kebutuhan biaya apabila bayi harus mengkonsumsi susu formula, apa saja hal - hal yang harus dilakukan apabila bayi mengkonsumsi susu formula. Bandingkan, dan terangkan kepada suami, buat mereka mengerti dan paham, mana yang lebih praktis dan menguntungkan. Baik menguntungkan dari segi material, kerepotannya, dan keuntungan jaminan kesehatan bayi jangka pendek dan panjangnya. Semua bisa dilakukan saat  berbincang santai, tanpa ada paksaan dan tekanan, namun penuh edukasi. Sehingga akan sangat membantu ibu, ketika fase menyusui itu telah tiba..


ASI, ASI, dan ASI, demi generasi yang lebih baik!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar