Selasa, 07 Februari 2017

PIJAT BAYI YANG BELUM DIKENAL MASYARAKAT KUPANG

Pijat bayi merupakan terapi sentuhan yang sudah dikenal sejak dulu di hampir seluruh dunia termasuk Indonesia. Pengalaman pijat pertama kali bisa dirasakan oleh bayi sejak proses persalinan yaitu pada waktu bayi melewati jalan lahir. Dimana proses pijatan  jalan lahir tersebut merangsang respirasi bayi sehingga bayi mulai bernafas dan menangis. Dari segi manfaat, sudah banyak diketahui dan teruji secara riset manfaat dari pijat bayi. Tidak hanya untuk bayi, namun juga untuk ibunya.
Pijat bayi dapat meningkatkan frekuensi menyusu bayi. Dengan pijatan, tubuh bayi mengalami peningkatan kadar enzim penyerapan dan insulin sehingga penyerapan terhadap sari makanan pun menjadi lebih baik. Alhasil bayi menjadi cepat lapar, karena itu bayi menjadi  lebih sering menyusu sehingga meningkatkan produksi ASI.
Pijat bayi dapat meningkatkan berat badan bayi. Selain meningkatkan frekuensi menyusu, pijatan akan memperbaiki system pencernaan bayi. Gerak peristaltik akan semakin optimal, gerkan peristaltic adalah semacam gelombang dan kontraksi teratur saluran menuju lambung yang menggerakkan bahan makanan agar dapat diproses dalam saluran pencernaan. Dengan begitu secara otomatis akan meningkatkan asupan gizi yang diterima oleh bayi, dan berat badan bayi pun bertambah.
Pijat bayi membuat istirahat / tidur bayi lebih berkualitas. Bayi yang sering diberikan pijatan akan merasakan rileks dan nyaman sehingga istirahat / tidurnya akan semakin lelap dan lama. Dengan begitu akan berpengaruh juga terhadap peningkatan daya konsentrasi bayi. Ketika bayi istirahat atau tidur dengan efektif maka saat bangun akan menjadi bugar. Kebugaran ini juga menjadi faktor yang mendukung konsentrasi dan kerja otak si bayi.
Yang tak kalah penting, manfaat pijat bayi yaitu meningkatkan ikatan bonding dengan orang tua. Pijatan yang dilakukan oleh orang tua sendiri, dapat membantu pembentukan struktur dasar otak yang sehat dan mengoptimalkan emosi antara bayi dengan orang tuanya. Hal tersebut juga telah dibuktikan oleh para ahli bahwa sentuhan orang tua secara langsung yang dirasakan oleh bayi merupakan perangsang paling utama bagi perkembangan otak si kecil, terutama masa delapan minggu setelah kelahiran.
Namun sayangnya manfaat dari pijat bayi tersebut seperti belum banyak diketahui oleh masyarakat Kupang. Dari riset kecil saya, masyarakat asli Kupang yang memanfaatkan fasilitas pijat bayi dengan datang membawa bayinya untuk diberikan terapi pijat hanya 6%, yang 94% nya adalah warga pendatang dari luar Kupang. Saya juga pernah melakukan pelatihan pijat bayi di sebuah puskesmas pembantu di wilayah Kota Kupang, antusiasnya peserta untuk belajar tekhnik pijat bayi sangat baik sekali. Namun ketika saya lontarkan pertanyaan kepada setiap peserta apakah pernah melakukan pijat bayi dirumah? Hanya15 % yang menjawab pernah. Sebagian besar dari peserta menjawab tidak pernah melakukannya pijat bayi di rumah dengan berbagai alasan. Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat hanya sekedar tahu pijat bayi namun tidak menerapkan kegiatan tersebut untuk menjaga kesehatan bayinya, bisa jadi dikarenakan masyarakat yang belum sadar akan pentingnya pijat bayi, atau karena masyarakat masih belum tahu betul manfaat dari pijat bayi. 
Sebenarnya bila kita mau dengan rutin melakukan, pijat bayi merupakan hal yang mudah dan murah, jika dibandingkan dengan manfaat yang akan di rasakan oleh bayi. Karena hanya membutuhkan bahan minyak untuk memijat dan ruangan yang nyaman. Namun minyak yang bisa digunakan harus sudah teruji secara klinis bahwa aman untuk kulit bayi mengingat kulit bayi yang masih sangat sensitive terhadap hal asing. Minyak pijat banyak tersedia di toko – toko maupun apotik. Untuk tekhnik pijat bayi, saat ini sudah banyak sekali sumber yang menyajikan tentang tekhnik – tekhnik pijat bayi yang baik dan benar. Dengan rutin melakukan pijatan pada bayi di pagi hari sebelum mandi, bayi akan merasakan manfaat – manfaat yang telah saya sebutkan tadi.
Bila kita amati, sampai saat ini di Kota Kupang belum ada fasilitas kesehatan umum milik pemerintah yang memberikan menu pelayanan pijat bayi. Sebenarnya pijat bayi merupakan salah satu upaya preventif, dimana dengan menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh bayi, maka akan mengurangi tingkat kesakitan pada bayi dan akan memperbaiki kualitas generasi penerus bangsa.
          Harapanya dari Dinas Kesehatan dapat memberikan pembinaan atau arahan kepada fasilitas – fasilitas kesehatan untuk lebih mensosialisaikan manfaat dan tekhnik pijat bayi. Bisa dengan membuka menu pijat bayi di fasilitas kesehatan seperti puskesmas atau rumah sakit, bisa juga dengan sosialisasi atau kelas pijat bayi dalam kegiatan posyandu. Sehingga masyarakat yang enggan datang ke fasilitas pelayanan kesehatan juga terpapar akan manfaat pijat bayi. Dan dapat melakukan pijatan kepada bayinya sendiri di rumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar