Pijat bayi merupakan terapi sentuhan
yang sudah dikenal sejak dulu di hampir seluruh dunia termasuk Indonesia. Pengalaman
pijat pertama kali bisa dirasakan oleh bayi sejak proses persalinan yaitu pada
waktu bayi melewati jalan lahir. Dimana proses pijatan jalan lahir tersebut merangsang respirasi
bayi sehingga bayi mulai bernafas dan menangis. Dari segi manfaat, sudah banyak
diketahui dan teruji secara riset manfaat dari pijat bayi. Tidak hanya untuk
bayi, namun juga untuk ibunya.
Pijat bayi dapat meningkatkan
frekuensi menyusu bayi. Dengan pijatan, tubuh bayi mengalami peningkatan kadar
enzim penyerapan dan insulin sehingga penyerapan terhadap sari makanan pun
menjadi lebih baik. Alhasil bayi menjadi cepat lapar, karena itu bayi
menjadi lebih sering menyusu sehingga
meningkatkan produksi ASI.
Pijat bayi dapat meningkatkan berat
badan bayi. Selain meningkatkan frekuensi menyusu, pijatan akan memperbaiki
system pencernaan bayi. Gerak peristaltik akan semakin optimal, gerkan
peristaltic adalah semacam gelombang dan kontraksi teratur saluran menuju
lambung yang menggerakkan bahan makanan agar dapat diproses dalam saluran
pencernaan. Dengan begitu secara otomatis akan meningkatkan asupan gizi yang
diterima oleh bayi, dan berat badan bayi pun bertambah.
Pijat bayi membuat istirahat / tidur
bayi lebih berkualitas. Bayi yang sering diberikan pijatan akan merasakan
rileks dan nyaman sehingga istirahat / tidurnya akan semakin lelap dan lama.
Dengan begitu akan berpengaruh juga terhadap peningkatan daya konsentrasi bayi.
Ketika bayi istirahat atau tidur dengan efektif maka saat bangun akan menjadi
bugar. Kebugaran ini juga menjadi faktor yang mendukung konsentrasi dan kerja
otak si bayi.
Yang tak kalah penting, manfaat pijat
bayi yaitu meningkatkan ikatan bonding dengan orang tua. Pijatan yang dilakukan
oleh orang tua sendiri, dapat membantu pembentukan struktur dasar otak yang
sehat dan mengoptimalkan emosi antara bayi dengan orang tuanya. Hal tersebut
juga telah dibuktikan oleh para ahli bahwa sentuhan orang tua secara langsung
yang dirasakan oleh bayi merupakan perangsang paling utama bagi perkembangan
otak si kecil, terutama masa delapan minggu setelah kelahiran.
Namun sayangnya manfaat dari pijat
bayi tersebut seperti belum banyak diketahui oleh masyarakat Kupang. Dari riset
kecil saya, masyarakat asli Kupang yang memanfaatkan fasilitas pijat bayi
dengan datang membawa bayinya untuk diberikan terapi pijat hanya 6%, yang 94% nya
adalah warga pendatang dari luar Kupang. Saya juga pernah melakukan pelatihan pijat
bayi di sebuah puskesmas pembantu di wilayah Kota Kupang, antusiasnya peserta untuk
belajar tekhnik pijat bayi sangat baik sekali. Namun ketika saya lontarkan
pertanyaan kepada setiap peserta apakah pernah melakukan pijat bayi dirumah?
Hanya15 % yang menjawab pernah. Sebagian besar dari peserta menjawab tidak
pernah melakukannya pijat bayi di rumah dengan berbagai alasan. Hal tersebut
menunjukkan bahwa masyarakat hanya sekedar tahu pijat bayi namun tidak menerapkan
kegiatan tersebut untuk menjaga kesehatan bayinya, bisa jadi dikarenakan
masyarakat yang belum sadar akan pentingnya pijat bayi, atau karena masyarakat
masih belum tahu betul manfaat dari pijat bayi.
Sebenarnya bila kita mau dengan rutin
melakukan, pijat bayi merupakan hal yang mudah dan murah, jika dibandingkan
dengan manfaat yang akan di rasakan oleh bayi. Karena hanya membutuhkan bahan
minyak untuk memijat dan ruangan yang nyaman. Namun minyak yang bisa digunakan
harus sudah teruji secara klinis bahwa aman untuk kulit bayi mengingat kulit
bayi yang masih sangat sensitive terhadap hal asing. Minyak pijat banyak
tersedia di toko – toko maupun apotik. Untuk tekhnik pijat bayi, saat ini sudah
banyak sekali sumber yang menyajikan tentang tekhnik – tekhnik pijat bayi yang
baik dan benar. Dengan rutin melakukan pijatan pada bayi di pagi hari sebelum
mandi, bayi akan merasakan manfaat – manfaat yang telah saya sebutkan tadi.
Bila kita amati, sampai saat ini di
Kota Kupang belum ada fasilitas kesehatan umum milik pemerintah yang memberikan
menu pelayanan pijat bayi. Sebenarnya pijat bayi merupakan salah satu upaya
preventif, dimana dengan menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh bayi, maka akan
mengurangi tingkat kesakitan pada bayi dan akan memperbaiki kualitas generasi
penerus bangsa.
Harapanya
dari Dinas Kesehatan dapat memberikan pembinaan atau arahan kepada fasilitas –
fasilitas kesehatan untuk lebih mensosialisaikan manfaat dan tekhnik pijat
bayi. Bisa dengan membuka menu pijat bayi di fasilitas kesehatan seperti
puskesmas atau rumah sakit, bisa juga dengan sosialisasi atau kelas pijat bayi
dalam kegiatan posyandu. Sehingga masyarakat yang enggan datang ke fasilitas
pelayanan kesehatan juga terpapar akan manfaat pijat bayi. Dan dapat melakukan
pijatan kepada bayinya sendiri di rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar