Minggu, 17 April 2011

Ide yang tak terduga tapi akhirnya bikin ketawa…hihi

Berawal dari jadwal pemotretan buat foto album kenangan mahasiswi kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang Prodi kebidanan Magelang. Saya dan kelompok saya yang terdiri dari 4 teman saya (lilis, intan, anita, dan dira) sebenernya punya ide untuk foto di beberapa tempat pilihan, diantaranya perpustakaan kampus, took buku, terminal, atau stasiun.

Karena perpustakaan sudah tutup, took buku dimagelang amat kecil, dan stasiun dimagelangpun tidak ada, ide yang tersisa hanya sebuah gerbong kereta api yang sudah udzur yang berada di magelang, yaitu di daerah terminal Bonpolo. Tanpa banyak pikir, setelah kita semua berkumpul kita langsung capsus ke terminal Bonpolo.

Seteah sampai diterminal, kita cari – cari dimana yang ada kereta.. e, ternyata keretanya sudah sangat tua dan usang sekali.. ckckck, macam mana kita bisa foto dengan setting seperti ini… no..no..no… kita harus ganti setting nih..

Kemudian Lilis punya ide untuk ngambil setting di Taman Badakan. Disana ada beberapa permainan anak – anak dan patung – patung hewan yang lumayan juga sepertinya kalo dibuat tempat foto. Tapi si Anita mau tanya ke fotografernya dulu yang sedang di Alun – alun kota Magelang. Lalu kita segera meluncur kesana.

Sampai di Alun – alun, sambil menungu kedatangan fotografernya, kita ngobrol – ngobrol lagi mau ngambil setting dimana selain di taman Badakan..

Naaa… Tanpa sengaja saya yang masih duduk diatas motor melihat sebuah tempat ibadah, yaitu sebuah klenteng di depan mata saya… Klenteng tersebut berada dipojokan alun – alun kota Magelang. waaahhh ide bagus nih, akhirnya dengan persetujuan temen – temen, kita segera memarkirkan motor di pinggiran jalan alun – alun lalu berjalan menuju klenteng tersebut.

Karena klenteng merupakan tempat ibadah, dan kita semua berjilbab kecuali sang fotografer, tak kita lewatkan untuk meminta izin kepada pengurus klenteng. Sang fotografer meminta izin kepada bapak – bapak yang sedang menata bunga dihalaman klenteng, dan bapak tersebut mengijinkan kita untuk mengambil gambar disekitar halaman klenteng asal tidak masuk kedalam klenteng, karena memeng bukan tempat sembarangan (tempat ibadah maksudnya).

Okelah kalo begitu, dihalaman pun sudah cukup banyak ornament yang bisa dibuat setting. Akhirnya tanpa menunggu lama kita pun jeprat – jepret berfoto…mantab kali pokoknya..hihihi
Dimulai dari foto bersama, kemudian dilanjut anita, saya, lilis, dira , dan intan. Yolan tidak ikut berfoto karena dia diluar kelompok kami.


hanya aku...


with anita and lilis...


with intan...


Setelah pemotretan hampir selesai, ada bapak – bapak yang mukanya keturunan tionghoa banget yang ternyata kepala pengurus klenteng disitu. Bapak tersebut bertanya kepada kami.


“ pada foto – foto disini udah pada ijin belum ya tadi?”

Karena tadi sang fotografer yang meminta ijin, dia pun menjawab “ sudah om, tadi kita ijin kepada bapak – bapak yang di depan.”

“ tapi kenapa orang – orang di dalam saya tanya tidak ada yang dimintai ijin?” (ngomong dengan gaya khas orang china..hehe)

“ harusnya semua yang terjadi disini harus lapor kepada saya”
Huwaaaa…. Kasus deh ini,,hihi

Setelah kita jelasin kalo kita tadi sudah ijin, tapi karena emang kesalahan kita sih, tempat ibadah malah buat foto-foto, akhirnya kita meminta maaf dan segera meninggalkan tempat kejadian perkara (lohhh??hehe). Untung aja semua udah foto, kalo g kan belang deh dikelompok kami,,,hihi
Karena udah selesai foto, akhirnya kita meninggalkan klenteng tersebut dengan sedikit malu,,, wkwkwk.

Kalo dipikir -pikir lagi..gila juga ideku tadi, sudah tau - tau itu tempat ibadah umat tionghoa, trus kita semua berjilbab,,,bisa - bisanya foto ditempat kayak gitu.. geli juga kalo diinget - inget... Tapi tak apalah, yang pasti pemotretan sudah sukses,,,hihi. Tinggal tunggu terbitnya di buku album kenangan… ihhhirrrr..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar