Nyeri Persalinan, Nyeri yang Tak Tertandingi.

Memang sih, saya belum pernah merasakan sendiri bagaimana rasanya nyeri ketika proses persalinan. Namun saya sudah puluhan kali menyaksikan sendiri bagaimana kondisi ibu ketika inpartu ( menjelang proses persalinan). Ada beberapa ibu yang dengan rileks dan semangat, ada juga yang menyerah ditengah – tengah proses persalinan. Tapi mereka semua tetap menjadi ibu yang hebat, karena mampu menunaikan tugasnya melahirkan seorang calon pemilik masa depan.

“Surga di Telapak kaki ibu”. Hal tersebut sangat – sangat pantas untuk menghargai bagaimana perjuangan seorang ibu untuk dapat melahirkan seorang bayi dengan selamat. Ibu harus mempertaruhkan nyawa, mengeluarkan tenaga sekuat jiwa dan raga, dan mempersiapkan mental yang benar – benar tangguh.

Ibu harus menahan rasa nyeri kontraksi persalinan. Nyeri yang timbul karena dorongan bayi yang ingin segera meihat indahnya dunia. Nyeri disaat-saat persalinan itu tiada duannya dan tak tertandingi dari nyeri apapun. Apalagi kalau hanya nyeri luka kecil seperti sayatan pisau, luka robekan perineum atau luka episiotomy ( Perluasan jalan lahir dengan tindakan) saja tidak dirasakan oleh ibu ketika menjelang persalinan.

Ini semua benar – benar saya saksikan dari pengalaman saya tadi siang, ketika membantu seorang bidan di daerah lereng gunung merapi untuk menolong proses persalinan.

Ketika ibu (pasien) sedang mengejan, berjuang untuk melahirkan bayinya, Bidan melakukan perluasan jalan lahir dengan episiotomy ( pelebaran jalan lahir di bagian perineum denga menggunakan gunting episiotomy) atas indikasi perineum kaku dan tidak ada kemajuan persalinan. Dan yang sangat – sangat hebat,ibu sama sekali tidak merasakan tindakan Bidan tersebut. Padahal apabila dipikir secara logis, luka sayatan pisau kecil saja sudah sangat – sangat sakit. Ini luka episiotomy, luka yang dibuat dengan menggunting kira – kira 2 -3 cm didaerah perineum tidak dirasakan oleh ibu.

Benar – benar sangat hebat sekali perjuangan seorang ibu..
Merasakan nyeri yang sangat, sampai – sampai tidak merasakan lagi nyeri yang lain. Nyeri yang sudah diambang tertinggi yang tak tertandingi oleh nyeri apapun.

**Inget ibu dirumah..
Luv u mom..
Terimakasih atas perjuanganmu untukku, dan atas segala kasih dan sayangmu kepadaku…

* Semoga kelak ketika saya merasakan proses persalinan diberi kemudahan dan kelancaran…
Amien…